Tiba-tiba datanglah seorang Romawi menghampiri dan memukul wajah wanita muslimah ini. Muslimah ini kemudian berteriak, "Wahai (Khalifah) Al-Mu'tashim."
Al-Mu'tashim adalah seorang khalifah pada zaman Bani Abbasiyah di Baghdad.
Maka orang Romawi itu tertawa lalu berkata kepadanya, "Tunggulah Khalifah sampai dia datang dengan kudanya yang bercak-bercak untuk menolong kamu."
Ada seorang muslim yang memberitahukan peristiwa itu kepada Khalifah. Setelah mendengar peristiwa itu, Khalifah pun naik pitam dan sangat murka di dalam istananya. Lalu dia berkata, "Demi Allah, aku tidak akan melalui malam dalam keadaan berjunub, sehingga aku berangkat untuk menolongnya dengan izin Allah."
Maka sang Khalifah berangkat dengan perajurit dalam keadaan siaga satu. Perajurit muslim, perajurit yang sentiasa melakukan solat tahajjud, perajurit yang sentiasa berzikir di setiap saat.
Abu Tammam berkata, "Sembilan puluh ribu perajurit bagaikan singa-singa yang kelaparan. Kulit mereka menjadi matang, sebelum buah tin dan buah anggur matang."
Maka sang Khalifah dan pasukannya berangkat. Kota-kota di negeri itupun menggeletar dan terlumat satu demi satu, tatkala kemenangan diraih kaum muslimin.
Sumber : Dr A'idh Al-Qarni, Selagi Masih Muda. Aqwam, Solo 2013.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan